Shanghai Tower, Suppertall Baru Paling Hemat Energi Service Office di Jakarta Selatan

Gedung kedua tertinggi di dunia ini baru mendapat predikat baru sebagai supertall paling hemat energi. Dgn desain unik, Shanghai Tower dapat menghemat energi service office di jakarta selatan 21-22 persen dan hemat air sampai 40 persen dibandingkan gedung di kelasnya.

Shanghai Tower masuk kategori supertall sebab ketinggiannya mencapai 632 meter. Terbagi dlm 121 lantai dan sembilan zona ketinggian. Lift-nya termasuk tercepat di dunia, lebih dari 60 km/jam. Gedung di kawasan Lujiazui, Pudong, Shanghai, ini menjulang di area seluas 30.370 m2. Luas gedung di atas tanah mencapai 380.000 m2, sementara yang terpendam 141.000 m2. Ruang bawah tanah sebagian dijadikan area parkir yg dapat menampung 1.800 unit kendaraan.  Lima lantai terbawah digunakan sebagai area podium seluas 46.000 m2.

Dirancang sebagai proyek multi fungsi, lantai podium berisi ruang ritel, bank, konferensi dan ruang serba guna. Adapun lantai-lantai di atasnya berfungsi sebagai perkantoran, ruang ritel, entertainment serta hotel. Lantai teratas dijadikan obervation deck serta cutural facilities. Proyek yang dikembangkan oleh Shanghai Tower Construction Dan Development Co. Ltd. selama tujuh tahun ini telah beroperasi pada 2014 – sewa virtual office di jakarta.

Gensler, arsiteknya, sejak awal sudah mendesain gedung ini dengan kaidah hijau. Targetnya meraih sertifikat Gold dari LEED & peringkat Tiga Bintang dari China Green Building.  Sky garden didesain khusus ditempatkan di sisi terluar bangunan dan menjadi area bersama.  Luasnya secara jumlah mencapai empat hektar. “Anda tak perlu turun ke lantai bawah dan keluar gedung, cukup ke sisi pinggir gedung, di situ Engkau bisa berjalan-jalan di bawah pohon,” kata Grant Uhlir, project manager dari Gensler.

Penghematan energi tersebut didapat dari ukuran dan kemiringan gedung yg dibuat sedemikian rupa sehingga angin yang “tertangkap” dari bagian atas yg terbuka sanggup menggerakkan turbin di puncak gedung. Energi yg dibangkitkan cukup untuk menyalakan penerangan di luar gedung. Pada dasarnya gedung ini berbentuk segitiga, bentuk ini diyakini sanggup “menangkap” angin yg berputar di sekitar. Selain jg membuat gedung lebih stabil.

Hal lainnya  ialah dibentuknya ruang insulasi di bagian pinggir gedung sebagai hasil penggunaan lapisan kaca rangkap pada fasad. Konsepnya tdk beda dengan termos, sehingga suhu di interior dpt diatur sesuai yang diinginkan tanpa perlu banyak energi. Lebar ruang ini pun gak tanggung-tanggung mencapai 15 meter.

Bila dilihat lebih detil, fasadnya menyerupai sirap yg disusun berputar secara vertikal. Pola ini jg yang membuat cahaya tidak terpantul secara langsung ke lingkungan sekitar. Uhlir menjelaskan, pembuatan gedung ini serupa dgn cara pembuatan dan menghias kue pengantin, yang disusun bertahap dari bawah dengan pola berputar.

Tinggalkan komentar